Rabu, 07 Maret 2012


Nama   :  Kristalita  Puspa  Kemalasari
Kelas    :  1EA19
Npm     :  14211018

Cinta  abadi  yang penuh rintangan

Pada suatu hari  di sebuah komplek perumahan terdapat 2(dua) keluarga yang sama-sama mempunyai anak yang sama-sama duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dan mereka juga bersekolah di SMA yang sama yaitu SMA Budi Harapan. Tetapi mereka tidak pernah saling kenal, pada suatu waktu di sebuah acara sekolah, mereka berdua dipilih menjadi panitia acara tersebut, lalu mereka  berkenalan, nama mereka yaitu Rio Siswanto dan Puspa Rizky.
Lalu semenjak perkenalan mereka berdua tersebut, mereka menjadi dekat, mereka sekarang pergi dan berangkat sekolah selalu berdua, dan karena mereka juga menjadi panitia acara sekolah mereka, mereka sering pergi berdua untuk mencari seponsor atau meminta donatur dari perusahan-perusahan besar yang mereka ketahui, dan mereka juga sering pergi berdua hanya untuk sekedar jalan-jalan atau pun nonton bioskop berdua.
Hari-hari mereka lewati selama 6 bulan bersama, sedih, susah, duka, senang sudah mereka lewati berdua, lalu hari puncak acara pun tiba semua panitia lapangan yang lain sibuk mengurusi kesiapan acara mereka tersebut, tetapi Rio dan Puspa hanya duduk-duduk bersama para bintang tamu, donator serta para seponsor yang telah mereka usahakan selama 6 bulan tersebut, mereka hanya berbincang-bicang santai sambil menikmati acaranya.
Saat  acara sedang istirahat Rio dan Puspa sedang berjalan keruangan panitia untuk makan siang, Puspa tersandung bantu, lalu Rio menolongnya dengan menangkap tubuhnya Puspa agar tidak jatuh, tetapi karena Rio terlambat akhirnya mereka jadi jatuh berdua, dan tidak sengaja Rio mencium pipi Puspa saat terjatuh tadi, mereka berdua terheran-heran dengan saling memandang, Rio dalam hati takut kalau Puspa marah akan perbuatannya tersebut karena Puspa tidak bicara apa-apa, saat makan siang selesai, Puspa tetap tidak berbicara kepada Rio, Rio pun menjadi sangat panik dan tidak tahu harus berbuat apa, lalu saat Rio sedang melamun, Puspa menghampiri Rio, Rio kaget, lalu Puspa berbicaca pada Rio, “w enggak apa-apa kok,yo.. w Cuma kaget aja pertama kali dicium sama laki-laki.. makasih ya, yo..”, lalu Rio menjawab “owh gt, ky.. makasih ya kalau u enggak marah sama w, w dari tadi takut banget u matah sama w, soalnya u diem aja semenjak kejadian tadi”, Puspa menjawab “enggak kok, w enggak marah sama u, yo.. w cma kaget aja kok”.
Setelah perbincangan mereka itu, mereka menjadi  biasa lagi seperti biasanya mereka berdua, tetapi ada sesuatu peresaan yang mengganjal hati Rio semenjak kejadian tadi itu, Rio terus berpikir ada apa ini, dalam hati Rio berpikir “apa w suka sama Puspa ya”, Rio terus memikirkan hal tersebut, akhirnya Rio yakin klo dia benar-benar suka kepada Puspa, saat acara mau selesai, Rio berbicaca kepada temannyayang menjadi pembawa acara kalau dia meminta waktu 10menit untuk berbicara di atas panggung. Lalu Rio pun naik ke atas panggung, semua penonton dan tamu-tamu yang hadir pun heran, mau apa Rio di atas panggung, Lalu Rio langsung berbicara dengan terbata-bata “aQ suka Qm, puspa..  mau kah Qm menjadi Pacar aQ?” penonton pun terdiam saat setelah Rio berbicara, lalu mereka berteriak “terima terima terima”, Puspa yang sedang bersama tamu-tamu undangan pun malu, dan akhirnya dibawa oleh panitia, panitia lain ke atas panggung, di atas panggung Rio bertanya lagi kepada Puspa, lalu Puspa menjawab “iya, rio.. aQ mau menjadi pacar Qm”.
Setelah acara sekolah mereka tersebut, Rio dan Puspa akhirnya menjadi sepasang kekasih, hari-hari mereka jalanin berdua, kemana-mana pun mereka berdua, sampai pada suatu ketika saat mereka lulus sekolah, mereka menlanjutkan kuliah, mereka harus terpisah oleh jarak, karena Puspa kuliah di universitas negri di Jakarta mengambil jurusan Management dan Rio bersekolah di Yogyakarta, di universitas negeri di kota tersebut mengambil jurusan Teknik Kimia, tetapi sebelum mereka berpisah mereka berjanji akan terus berkomunikasi dan akan terus saling setia sampai saat nanti 4 tahun lagi mereka selesai kuliah Rio akan pulang ke Jakarta untuk Puspa.
Tahun demi tahun berlalu dengan baik, hubungan Rio dan Puspa juga baik-baik saja, sampai pada tahun kedua perpisahan mereka, mulai timbul masalah, Puspa mulai jarang sms atau pun menelpon Rio, bahkan saat Rio sms atau menelpon Puspa, Puspa jarang sekali membalas atau mengangkat telepon dari Rio, Rio mulai binggung dengan apa yang terjadi sekarang ini, tetapi karena Rio belum bias kembali ke Jakarta Rio hanya bisa  bersabar dan memikirkan apa yang terjadi dengan Puspa.
Sampai pada suatu waktu, sahabat Rio yang kuliah di kota Bandung, sms Rio mengajak Rio bertemu untuk membicarakan suatu hal mumpung sahabat Rio itu sedang ada urusan di Yogyakarta. Pada hari yang telah ditentukan, akhirnya Rio bertemu dengan Ryan sahabatnya itu, obrolan-obrolan ringan pun terjadi, lalu Ryan mulai pada inti pembicaraannya, Ryan bertanya pada Rio “yo, gimana hubungan u sama Puspa ?”, Rio menjawab “baik-baik aja kok yan, tetapi sudah  1 tahun ini w jarang banget komunikasi sama dia yan”, Ryan menjawab “nah itu dia yo, w mau ngasih tau u dan mau cerita sama u, yo. kalau w denger dari Intan pacar w kalau Puspa sudah 1 tahun ini Puspa deket banget sama Anwar sahabatnya di SMA dahulu, menurut Intan Puspa sudah kaya pacaran sama Anwar, soalnya Intan pernah melihat Anwar dan Puspa nonton bioskop bareng, sambil bergandengan tangan dan berpelukkan, bahkan bermesra-mesraan, yo” Rio menjawab “w tau u sahabat w, tapi w ga percaya sama u tentang semua perbuatan Puspa, yan.. maaf banget ya” Ryan menjawab “iya, w tau u pasti tidak bakal semudah itu percaya sama w, makanya sebelum w ketemu u hari ini, w sudah  mecari bukti-buktinya dan mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi sama Puspa”. Akhirnya Ryan memberikan semua bukti dan hasil penelusurannya tentang yang diperbuat Puspa kepada Rio, lalu setelah Rio melihat bukti-bukti itu Rio sangat marah dan kesal.
Tetapi Ryan member i tahu hal yang sangat penting kepada Rio, bahwa Puspa sudah hamil, itu semua karena Anwar, Rio semakin tambah kesal dan marah sekali dengan kenyataan yang harus diterimanya itu,akhirnya pertemuan itu pun berakhir karena Ryan ada urusan yang harus dikerjakan. Sesampainya di rumah, Rio melampiaskan amarahnya dengan memukul-mukul dinding rumahnya.
Hari demi hari Rio lewati dengan perasaan yang sangat kecewa dan marah, sampai pada akhirnya Rio lulus dan sudah menjadi sarjana, Rio langsung secepatnya pulang ke Jakarta untuk minta kejelasan dari Puspa. Sesampainya Rio  di Jakarta Rio langsung menuju rumah Puspa, Rio Pun bertemu dengan Puspa yang ternyata Puspa memang benar-benar sudah hamil besar. Lalu perbincanganpun terjadi antara Puspa dan Rio, Puspa menceritakan semuanya yang terjadi dsn itu sama seperti yang diceritakan oleh Ryan. Lalu Rio bertanya “dimana Anwar dan apa Qm telah menikah dengan Anwar?”, Puspa menjawab “ enggak tau Anwar dimana sekarang, aQ juga enggak menikah dengan Anwar, Anwar menghilang entah kemana setelah dia tau aQ sudah hamil 2 bulan dan orang tua aQ telah mengetahuinya”,Rio menjawab “kasian Qm jadi tersiksa seperti ini kerena aQ memutuskan untuk pergi kuliah ke Yogyakarta , aQmasih saying sama Qm, puspa. apakah Qm mau menikah dengan aQ supaya anak Qm ini mempunyai ayah, puspa”, lalu puspa menjawab “ tidak Rio, aQ tidak mau Qm yang menanggung aib ini, padahal ini bukan kesalahan Qm, jadi biarkan aQ yang menanggungnya sendiri.  aQ minta maaf, aQ telah mengecewakan Qm Rio”,  Rio menjawab “ tidak Puspa, aQb tetap akan menikahi Qm, karena itu memang cita-cita kita, aQ harap Qm mau menikah dengan aQ”, Puspa tidak menjawab pertanyaan Rio tadi dan karna hari sudah larut malam Rio pun terpaksa pulang dengan rasa kecewa. Sesampainya di rumah Rio langsung menelpon Puspa tetapi tidak dijawab oleh Puspa, akhirnya Rio memutuskan untuk  istirahat  supaya  besok  biasa  menemui Puspa kembali di rumahnya.
Pagi harinya, Rio langsung bersiap-siap ke rumah Puspa untuk membicarakan perbincangan yang semalam tertunda, sesampainya di rumah Puspa, Rio sangat terkejut karena terdapat bendera kuning di sekitar rumah Puspa dan di rumah Puspa, Rio langsung bertanya kepada warga yang sedang ingin melayat ke rumah Puspa, “maaf pak, siapa yamg meninggal ya ?” orang itu menjawab “ yang meninggal itu neng Puspa, meninggal karna gantung diri di kamarnya”, Rio langsung berlari ke rumah PUspa dan Rio langsung memeluk jenazah Puspa dan menangis tersedu-sedu, sampai Rio mengantarkan jenazah Puspa keperistirahatan terakhirnya. Di rumah, Rio sangat sedih dan menangis di dalam kamarnya, sambil memikirkan kenapa Puspa berbuat senekat itu, apa itu karena perbincangan semalam. Berhari-hari Rio memikirkan hal itu, karena Rio tidak kuat lagi menerima kenyataan yang harus diterimanya, Rio akhirnya bunuh diri dengan meminum 2(dua) botol obat nyamuk cair, dan Rio pun akhirnya meninggal dan di makamkan di sebelah makam Puspa, orang yang paling Rio sayang.


                                ~~  TAMAT  ~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar