Nama : Kristalita Puspa Kemalasari
Kelas : 1EA19
Npm : 14211018
Cinta abadi yang
penuh rintangan
Pada suatu hari di
sebuah komplek perumahan terdapat 2(dua) keluarga yang sama-sama mempunyai anak
yang sama-sama duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dan mereka juga
bersekolah di SMA yang sama yaitu SMA Budi Harapan. Tetapi mereka tidak pernah
saling kenal, pada suatu waktu di sebuah acara sekolah, mereka berdua dipilih
menjadi panitia acara tersebut, lalu mereka
berkenalan, nama mereka yaitu Rio Siswanto dan Puspa Rizky.
Lalu semenjak perkenalan mereka berdua tersebut, mereka
menjadi dekat, mereka sekarang pergi dan berangkat sekolah selalu berdua, dan
karena mereka juga menjadi panitia acara sekolah mereka, mereka sering pergi
berdua untuk mencari seponsor atau meminta donatur dari perusahan-perusahan
besar yang mereka ketahui, dan mereka juga sering pergi berdua hanya untuk
sekedar jalan-jalan atau pun nonton bioskop berdua.
Hari-hari mereka lewati selama 6 bulan bersama, sedih,
susah, duka, senang sudah mereka lewati berdua, lalu hari puncak acara pun tiba
semua panitia lapangan yang lain sibuk mengurusi kesiapan acara mereka
tersebut, tetapi Rio dan Puspa hanya duduk-duduk bersama para bintang tamu,
donator serta para seponsor yang telah mereka usahakan selama 6 bulan tersebut,
mereka hanya berbincang-bicang santai sambil menikmati acaranya.
Saat acara sedang istirahat
Rio dan Puspa sedang berjalan keruangan panitia untuk makan siang, Puspa
tersandung bantu, lalu Rio menolongnya dengan menangkap tubuhnya Puspa agar
tidak jatuh, tetapi karena Rio terlambat akhirnya mereka jadi jatuh berdua, dan
tidak sengaja Rio mencium pipi Puspa saat terjatuh tadi, mereka berdua
terheran-heran dengan saling memandang, Rio dalam hati takut kalau Puspa marah
akan perbuatannya tersebut karena Puspa tidak bicara apa-apa, saat makan siang
selesai, Puspa tetap tidak berbicara kepada Rio, Rio pun menjadi sangat panik
dan tidak tahu harus berbuat apa, lalu saat Rio sedang melamun, Puspa
menghampiri Rio, Rio kaget, lalu Puspa berbicaca pada Rio, “w enggak apa-apa
kok,yo.. w Cuma kaget aja pertama kali dicium sama laki-laki.. makasih ya, yo..”,
lalu Rio menjawab “owh gt, ky.. makasih ya kalau u enggak marah sama w, w dari
tadi takut banget u matah sama w, soalnya u diem aja semenjak kejadian tadi”,
Puspa menjawab “enggak kok, w enggak marah sama u, yo.. w cma kaget aja kok”.
Setelah perbincangan mereka itu, mereka menjadi biasa lagi seperti biasanya mereka berdua,
tetapi ada sesuatu peresaan yang mengganjal hati Rio semenjak kejadian tadi
itu, Rio terus berpikir ada apa ini, dalam hati Rio berpikir “apa w suka sama
Puspa ya”, Rio terus memikirkan hal tersebut, akhirnya Rio yakin klo dia
benar-benar suka kepada Puspa, saat acara mau selesai, Rio berbicaca kepada
temannyayang menjadi pembawa acara kalau dia meminta waktu 10menit untuk
berbicara di atas panggung. Lalu Rio pun naik ke atas panggung, semua penonton
dan tamu-tamu yang hadir pun heran, mau apa Rio di atas panggung, Lalu Rio
langsung berbicara dengan terbata-bata “aQ suka Qm, puspa.. mau kah Qm menjadi Pacar aQ?” penonton pun
terdiam saat setelah Rio berbicara, lalu mereka berteriak “terima terima
terima”, Puspa yang sedang bersama tamu-tamu undangan pun malu, dan akhirnya
dibawa oleh panitia, panitia lain ke atas panggung, di atas panggung Rio
bertanya lagi kepada Puspa, lalu Puspa menjawab “iya, rio.. aQ mau menjadi
pacar Qm”.
Setelah acara sekolah mereka tersebut, Rio dan Puspa
akhirnya menjadi sepasang kekasih, hari-hari mereka jalanin berdua, kemana-mana
pun mereka berdua, sampai pada suatu ketika saat mereka lulus sekolah, mereka
menlanjutkan kuliah, mereka harus terpisah oleh jarak, karena Puspa kuliah di
universitas negri di Jakarta mengambil jurusan Management dan Rio bersekolah di
Yogyakarta, di universitas negeri di kota tersebut mengambil jurusan Teknik
Kimia, tetapi sebelum mereka berpisah mereka berjanji akan terus berkomunikasi
dan akan terus saling setia sampai saat nanti 4 tahun lagi mereka selesai
kuliah Rio akan pulang ke Jakarta untuk Puspa.
Tahun demi tahun berlalu dengan baik, hubungan Rio dan
Puspa juga baik-baik saja, sampai pada tahun kedua perpisahan mereka, mulai
timbul masalah, Puspa mulai jarang sms atau pun menelpon Rio, bahkan saat Rio
sms atau menelpon Puspa, Puspa jarang sekali membalas atau mengangkat telepon
dari Rio, Rio mulai binggung dengan apa yang terjadi sekarang ini, tetapi
karena Rio belum bias kembali ke Jakarta Rio hanya bisa bersabar dan memikirkan apa yang terjadi
dengan Puspa.
Sampai pada suatu waktu, sahabat Rio yang kuliah di kota
Bandung, sms Rio mengajak Rio bertemu untuk membicarakan suatu hal mumpung
sahabat Rio itu sedang ada urusan di Yogyakarta. Pada hari yang telah
ditentukan, akhirnya Rio bertemu dengan Ryan sahabatnya itu, obrolan-obrolan
ringan pun terjadi, lalu Ryan mulai pada inti pembicaraannya, Ryan bertanya
pada Rio “yo, gimana hubungan u sama Puspa ?”, Rio menjawab “baik-baik aja kok
yan, tetapi sudah 1 tahun ini w jarang
banget komunikasi sama dia yan”, Ryan menjawab “nah itu dia yo, w mau ngasih
tau u dan mau cerita sama u, yo. kalau w denger dari Intan pacar w kalau Puspa
sudah 1 tahun ini Puspa deket banget sama Anwar sahabatnya di SMA dahulu,
menurut Intan Puspa sudah kaya pacaran sama Anwar, soalnya Intan pernah melihat
Anwar dan Puspa nonton bioskop bareng, sambil bergandengan tangan dan
berpelukkan, bahkan bermesra-mesraan, yo” Rio menjawab “w tau u sahabat w, tapi
w ga percaya sama u tentang semua perbuatan Puspa, yan.. maaf banget ya” Ryan
menjawab “iya, w tau u pasti tidak bakal semudah itu percaya sama w, makanya
sebelum w ketemu u hari ini, w sudah
mecari bukti-buktinya dan mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi sama
Puspa”. Akhirnya Ryan memberikan semua bukti dan hasil penelusurannya tentang
yang diperbuat Puspa kepada Rio, lalu setelah Rio melihat bukti-bukti itu Rio
sangat marah dan kesal.
Tetapi Ryan member i tahu hal yang sangat penting kepada
Rio, bahwa Puspa sudah hamil, itu semua karena Anwar, Rio semakin tambah kesal
dan marah sekali dengan kenyataan yang harus diterimanya itu,akhirnya pertemuan
itu pun berakhir karena Ryan ada urusan yang harus dikerjakan. Sesampainya di
rumah, Rio melampiaskan amarahnya dengan memukul-mukul dinding rumahnya.
Hari demi hari Rio lewati dengan perasaan yang sangat
kecewa dan marah, sampai pada akhirnya Rio lulus dan sudah menjadi sarjana, Rio
langsung secepatnya pulang ke Jakarta untuk minta kejelasan dari Puspa.
Sesampainya Rio di Jakarta Rio langsung
menuju rumah Puspa, Rio Pun bertemu dengan Puspa yang ternyata Puspa memang benar-benar
sudah hamil besar. Lalu perbincanganpun terjadi antara Puspa dan Rio, Puspa
menceritakan semuanya yang terjadi dsn itu sama seperti yang diceritakan oleh
Ryan. Lalu Rio bertanya “dimana Anwar dan apa Qm telah menikah dengan Anwar?”,
Puspa menjawab “ enggak tau Anwar dimana sekarang, aQ juga enggak menikah
dengan Anwar, Anwar menghilang entah kemana setelah dia tau aQ sudah hamil 2
bulan dan orang tua aQ telah mengetahuinya”,Rio menjawab “kasian Qm jadi
tersiksa seperti ini kerena aQ memutuskan untuk pergi kuliah ke Yogyakarta ,
aQmasih saying sama Qm, puspa. apakah Qm mau menikah dengan aQ supaya anak Qm
ini mempunyai ayah, puspa”, lalu puspa menjawab “ tidak Rio, aQ tidak mau Qm
yang menanggung aib ini, padahal ini bukan kesalahan Qm, jadi biarkan aQ yang
menanggungnya sendiri. aQ minta maaf, aQ
telah mengecewakan Qm Rio”, Rio menjawab
“ tidak Puspa, aQb tetap akan menikahi Qm, karena itu memang cita-cita kita, aQ
harap Qm mau menikah dengan aQ”, Puspa tidak menjawab pertanyaan Rio tadi dan
karna hari sudah larut malam Rio pun terpaksa pulang dengan rasa kecewa.
Sesampainya di rumah Rio langsung menelpon Puspa tetapi tidak dijawab oleh
Puspa, akhirnya Rio memutuskan untuk
istirahat supaya besok
biasa menemui Puspa kembali di
rumahnya.
Pagi harinya, Rio langsung bersiap-siap ke rumah Puspa
untuk membicarakan perbincangan yang semalam tertunda, sesampainya di rumah
Puspa, Rio sangat terkejut karena terdapat bendera kuning di sekitar rumah
Puspa dan di rumah Puspa, Rio langsung bertanya kepada warga yang sedang ingin
melayat ke rumah Puspa, “maaf pak, siapa yamg meninggal ya ?” orang itu
menjawab “ yang meninggal itu neng Puspa, meninggal karna gantung diri di
kamarnya”, Rio langsung berlari ke rumah PUspa dan Rio langsung memeluk jenazah
Puspa dan menangis tersedu-sedu, sampai Rio mengantarkan jenazah Puspa
keperistirahatan terakhirnya. Di rumah, Rio sangat sedih dan menangis di dalam
kamarnya, sambil memikirkan kenapa Puspa berbuat senekat itu, apa itu karena
perbincangan semalam. Berhari-hari Rio memikirkan hal itu, karena Rio tidak kuat
lagi menerima kenyataan yang harus diterimanya, Rio akhirnya bunuh diri dengan
meminum 2(dua) botol obat nyamuk cair, dan Rio pun akhirnya meninggal dan di
makamkan di sebelah makam Puspa, orang yang paling Rio sayang.
~~ TAMAT ~~